Perbedaan Keyword Informasional, Transaksional, dan Navigasional
Dalam dunia SEO, memahami jenis keyword (kata kunci) adalah langkah awal yang menentukan keberhasilan strategi kontenmu. Banyak pemula fokus pada volume pencarian dan tingkat kesulitan, tapi melupakan satu hal penting: niat di balik pencarian pengguna — atau yang disebut search intent.
Search intent adalah alasan seseorang mengetikkan kata tertentu di mesin pencari. Apakah mereka ingin belajar sesuatu, mencari produk, atau mengunjungi situs tertentu? Jawaban dari pertanyaan ini membantu kamu menentukan jenis keyword yang tepat untuk setiap konten.
Secara umum, keyword dibagi menjadi tiga kategori besar: informational (informasional), navigational (navigasional), dan transactional (transaksional).
Ketiganya mewakili tahapan berbeda dari perjalanan pengguna (customer journey). Mari kita bahas satu per satu agar kamu tahu bagaimana menggunakannya dengan efektif untuk strategi SEO-mu di tahun 2025.
🔍 Apa Itu Keyword Informasional?
Keyword informasional digunakan oleh orang yang sedang mencari informasi atau pengetahuan.
Biasanya, mereka belum siap membeli atau mengambil tindakan, tapi ingin memahami sesuatu terlebih dahulu. Ini adalah tahap awal dalam sales funnel, yang disebut awareness stage.
Contoh keyword informasional:
-
“Apa itu SEO?”
-
“Cara menulis artikel yang baik”
-
“Fungsi meta description”
-
“Mengapa website lambat?”
Keyword seperti ini biasanya digunakan oleh pengguna yang ingin belajar. Mereka mencari panduan, penjelasan, atau solusi dasar untuk masalah tertentu. Oleh karena itu, jenis keyword ini cocok untuk artikel edukatif, blog, dan konten pilar.
Untuk mengoptimalkan keyword informasional, fokuslah pada kualitas konten dan nilai edukatifnya. Gunakan gaya penulisan yang ramah dan solutif, sertakan visual, langkah-langkah, dan contoh konkret. Semakin informatif dan mudah dipahami artikelnya, semakin besar peluang Google menampilkannya di featured snippet (kotak jawaban teratas).
Contoh penerapan:
Artikel berjudul “Apa Itu SEO On-Page, Off-Page, dan Teknis?” adalah bentuk konten informasional yang menjelaskan konsep dasar SEO secara menyeluruh.
🧭 Apa Itu Keyword Navigasional?
Keyword navigasional digunakan oleh pengguna yang sudah tahu tujuan atau situs tertentu yang ingin mereka kunjungi.
Mereka mengetik keyword bukan untuk belajar, tapi untuk menemukan lokasi digital — entah itu website, brand, atau layanan tertentu.
Contoh keyword navigasional:
-
“Facebook login”
-
“YouTube Studio”
-
“Shopee Seller Center”
-
“Ahrefs keyword tool”
-
“OpenAI ChatGPT”
Keyword navigasional biasanya menandakan loyalitas atau niat eksplisit untuk mengunjungi situs tertentu.
Dalam strategi SEO, jenis ini lebih cocok untuk brand yang sudah dikenal, karena pengguna memang mencari merek atau domain spesifik.
Namun, kamu tetap bisa memanfaatkan keyword navigasional dengan membuat halaman yang memudahkan pengguna mencapai tujuan mereka. Misalnya, buat halaman “Tentang Kami” atau “Kontak” yang mudah ditemukan, atau optimalkan keyword brand-mu agar muncul di hasil pencarian pertama ketika seseorang mencari nama bisnismu.
Tips tambahan: pastikan halaman utamamu (homepage) dan profil Google Business Profile kamu sudah dioptimalkan dengan keyword brand dan variasinya, supaya pengguna mudah menemukannya di Google.
💰 Apa Itu Keyword Transaksional?
Keyword transaksional adalah jenis keyword yang paling dekat dengan tindakan pembelian atau konversi.
Pengguna yang mengetikkan keyword ini biasanya sudah siap mengambil keputusan — mereka tahu apa yang mereka mau, dan hanya butuh dorongan terakhir untuk bertindak.
Contoh keyword transaksional:
-
“Beli hosting murah”
-
“Jasa SEO profesional Jakarta”
-
“Download plugin Yoast SEO Premium”
-
“Langganan Canva Pro”
-
“Kursus digital marketing online”
Keyword transaksional sering kali mengandung kata-kata seperti:
“beli”, “harga”, “promo”, “jasa”, “paket”, “daftar”, atau “download”.
Jenis keyword ini sangat penting dalam strategi monetisasi, karena berpotensi menghasilkan pendapatan langsung.
Jika kamu memiliki produk, layanan, atau afiliasi, gunakan keyword transaksional di halaman landing page, sales page, atau artikel review.
Misalnya:
Artikel dengan judul “5 Rekomendasi Hosting Murah Terbaik di 2025” bisa menargetkan keyword transaksional sambil memberikan nilai tambah berupa perbandingan produk.
📈 Perbedaan Antara Ketiganya
Meskipun ketiganya sama-sama “kata kunci”, perbedaan paling mendasar terletak pada tujuan pengguna saat mencari.
Berikut perbandingan singkatnya:
| Jenis Keyword | Tujuan Pengguna | Contoh | Tahapan Funnel | Jenis Konten yang Cocok |
|---|---|---|---|---|
| Informasional | Mencari informasi atau belajar | “Apa itu SEO On-Page” | Awareness | Artikel edukatif, blog post |
| Navigasional | Mencari situs atau brand tertentu | “Login Google Analytics” | Consideration | Halaman brand, profil, FAQ |
| Transaksional | Ingin membeli atau melakukan tindakan | “Jasa SEO terbaik 2025” | Conversion | Landing page, review produk |
Ketiganya saling melengkapi dalam strategi SEO menyeluruh.
Kamu bisa membayangkan perjalanan pengguna seperti ini:
-
Mereka mulai dari informasional (belajar dulu).
-
Kemudian ke navigasional (mencari merek atau sumber terpercaya).
-
Lalu ke transaksional (membeli produk atau mendaftar layanan).
Jika kontenmu mencakup semua tahapan ini, situsmu akan lebih kuat secara topical authority dan mampu menarik pengunjung di setiap tahap perjalanan.
🧩 Bagaimana Menggunakan Ketiga Jenis Keyword dalam Strategi SEO
Mengetahui jenis keyword saja tidak cukup — kamu perlu tahu bagaimana cara menggunakannya secara strategis.
Berikut langkah-langkah penerapan yang bisa kamu lakukan:
1. Mulai dari Riset Intent
Gunakan tools seperti Ahrefs, SEMrush, atau Google Keyword Planner. Lihat SERP (Search Engine Results Page) untuk setiap keyword dan analisis:
-
Apakah hasilnya kebanyakan artikel edukatif (→ informasional)?
-
Apakah hasilnya menampilkan brand resmi (→ navigasional)?
-
Apakah hasilnya landing page atau iklan produk (→ transaksional)?
2. Buat Peta Konten (Content Map)
Setelah tahu jenisnya, buat peta topik.
Contoh untuk niche SEO:
-
Informasional: “Apa itu backlink”, “cara riset keyword”.
-
Navigasional: “Ahrefs pricing”, “Rank Math plugin”.
-
Transaksional: “beli domain murah”, “kursus SEO online”.
Dengan pemetaan ini, kamu bisa memastikan setiap keyword punya tempat di website-mu dan saling terhubung secara logis (melalui internal linking).
3. Sesuaikan Format Konten
Untuk keyword informasional → gunakan format artikel panduan, blog edukatif, atau daftar tips.
Untuk keyword navigasional → buat halaman “brand” atau “tentang produk”.
Untuk keyword transaksional → gunakan halaman penawaran, review, atau landing page dengan CTA jelas.
4. Bangun Jembatan Antar Tahap
Hubungkan setiap jenis keyword melalui internal link. Misalnya:
-
Di artikel “Apa Itu SEO?” (informasional), arahkan ke artikel “Jasa SEO Profesional untuk Bisnis Kecil” (transaksional).
-
Dari halaman produk (transaksional), tautkan ke artikel panduan penggunaan produk (informasional).
Dengan cara ini, pengunjung bisa berpindah dari tahap belajar ke tahap pembelian dengan mulus — dan kamu memperkuat struktur silo SEO situsmu.
💡 Tips Optimasi Keyword Berdasarkan Intent
-
Gunakan kata tanya (apa, bagaimana, kenapa) untuk keyword informasional.
-
Sertakan nama merek atau domain untuk keyword navigasional.
-
Gunakan kata aksi (beli, daftar, download) untuk keyword transaksional.
-
Analisis CTR di Google Search Console untuk melihat keyword mana yang paling menarik klik.
-
Update konten secara berkala agar tetap relevan dengan tren dan algoritma Google terbaru.
Tren tahun 2025 menunjukkan bahwa Google semakin memahami konteks dan niat pengguna. Jadi, jangan hanya fokus pada volume pencarian tinggi — prioritaskan keyword yang sesuai dengan kebutuhan nyata audiensmu.
🧠 Contoh Penerapan di Dunia Nyata
Misalkan kamu punya blog tentang digital marketing. Begini penerapannya:
-
Artikel informasional: “Apa Itu Email Marketing dan Bagaimana Cara Memulainya”
→ Target: keyword informasional. -
Artikel navigasional: “Masuk ke Mailchimp Dashboard dan Setting Awal”
→ Target: keyword navigasional. -
Artikel transaksional: “Langganan Paket Mailchimp Premium dengan Diskon 50%”
→ Target: keyword transaksional.
Ketika semua jenis artikel ini saling terhubung melalui internal link, website kamu akan memiliki struktur topik yang lengkap dan kuat di mata Google.
Inilah strategi yang digunakan oleh situs besar seperti HubSpot, Semrush, dan Neil Patel untuk mendominasi hasil pencarian.
🏁 Kesimpulan
Mengetahui perbedaan antara keyword informasional, navigasional, dan transaksional adalah langkah penting untuk membangun strategi SEO yang efektif.
-
Keyword informasional membantu kamu menarik audiens baru dan membangun otoritas.
-
Keyword navigasional memudahkan pengguna menemukan merek atau layananmu.
-
Keyword transaksional berperan penting dalam meningkatkan konversi dan penjualan.
Gunakan kombinasi ketiganya untuk menciptakan konten yang lengkap dan relevan di setiap tahap perjalanan pengguna.
Dengan memahami niat di balik pencarian, kamu tidak hanya menarik trafik — tapi juga menarik trafik yang benar-benar bernilai.
Di era SEO 2025 yang semakin kompetitif, kemenangan bukan milik yang punya banyak artikel, tapi yang paling memahami niat pembacanya.