Strategi SEO Marketplace vs Website Toko Online: Mana yang Lebih Efektif untuk Penjualan di 2025
Di era digital 2025, menjual produk secara online sudah bukan sekadar pilihan — melainkan kebutuhan. Dua jalur paling populer yang digunakan oleh pelaku bisnis adalah marketplace (seperti Tokopedia, Shopee, Lazada) dan website toko online pribadi (seperti WooCommerce, Shopify, atau custom website). Keduanya sama-sama bisa mendatangkan penjualan, tapi strategi SEO yang digunakan untuk masing-masing platform sangat berbeda.
Banyak pebisnis masih bingung: apakah sebaiknya fokus mengoptimasi toko di marketplace, atau membangun website sendiri agar bisa tampil di Google? Artikel ini akan membahas secara komprehensif perbedaan strategi SEO antara marketplace dan website toko online, kelebihan dan kekurangannya, serta bagaimana menggabungkan keduanya agar hasilnya maksimal.
Perbedaan Fundamental antara Marketplace dan Website Toko Online
Sebelum membahas strategi SEO, penting untuk memahami bagaimana keduanya bekerja.
Marketplace adalah platform pihak ketiga tempat banyak penjual berkumpul. Kamu hanya perlu membuat akun dan mengunggah produk untuk mulai berjualan. SEO di marketplace berfokus pada algoritma internal platform — bukan Google.
Website toko online pribadi, di sisi lain, sepenuhnya berada di bawah kendali kamu. Optimasi SEO di sini menargetkan hasil pencarian Google (SERP) agar produk muncul ketika calon pelanggan mencari di luar marketplace.
Secara singkat:
-
SEO marketplace = optimasi di dalam platform (Shopee/Tokopedia)
-
SEO website toko online = optimasi di mesin pencari (Google/Bing)
Kedua jalur ini sama-sama penting, tapi membutuhkan pendekatan yang berbeda untuk hasil yang maksimal.
Strategi SEO untuk Marketplace
Marketplace memiliki algoritma tersendiri yang mirip dengan mesin pencari internal. Tujuannya sama: menampilkan produk paling relevan dan terpercaya di hasil pencarian pengguna di dalam platform tersebut.
Berikut strategi SEO efektif untuk meningkatkan peringkat produk di marketplace:
1. Gunakan Kata Kunci yang Relevan di Judul Produk
Judul produk adalah elemen paling penting di marketplace SEO. Gunakan kata kunci yang umum dicari pengguna, misalnya:
“Sepatu Running Wanita Nike Air Zoom – Ringan & Nyaman”
Judul seperti ini mencakup brand, kategori, dan keunggulan produk, sehingga algoritma marketplace lebih mudah mengenalinya. Hindari judul terlalu panjang atau berisi simbol berlebihan.
2. Optimalkan Deskripsi Produk dengan Bahasa Natural
Deskripsi produk di marketplace berfungsi ganda: membantu algoritma memahami isi produk dan meyakinkan pembeli. Sertakan kata kunci utama, namun tulis dengan gaya percakapan yang alami. Jelaskan manfaat produk dan alasan kenapa pengguna harus memilih produk kamu dibanding kompetitor.
3. Gunakan Gambar Berkualitas Tinggi
Foto produk yang tajam dan profesional meningkatkan klik dan konversi. Gunakan 4–6 gambar dengan pencahayaan baik, latar bersih, dan variasi tampilan (depan, samping, penggunaan). Google dan marketplace sama-sama menilai engagement rate (rasio klik terhadap tampilan) sebagai sinyal kualitas.
4. Kumpulkan Review dan Rating Positif
Algoritma marketplace sangat bergantung pada ulasan dan rating pelanggan. Produk dengan banyak review positif otomatis mendapatkan posisi lebih tinggi di hasil pencarian. Dorong pelanggan memberikan ulasan melalui pesan follow-up atau promo kecil setelah pembelian.
5. Gunakan Fitur Promosi Internal Marketplace
Shopee dan Tokopedia memiliki fitur seperti Iklan Produk, Flash Sale, atau Voucher Toko. Meskipun ini bukan faktor SEO langsung, peningkatan interaksi dari promosi bisa memperkuat sinyal performa produk di algoritma.
Dengan strategi di atas, produkmu akan lebih mudah ditemukan oleh pembeli potensial di dalam marketplace tanpa perlu bersaing langsung di Google.
Strategi SEO untuk Website Toko Online
Berbeda dengan marketplace, SEO untuk website toko online pribadi berfokus pada optimasi mesin pencari eksternal — terutama Google. Tujuannya adalah agar situs dan produk kamu muncul di hasil pencarian organik.
Berikut strategi SEO utama yang wajib diterapkan:
1. Optimasi On-Page SEO
Pastikan setiap halaman produk memiliki struktur SEO yang jelas:
-
Title tag berisi kata kunci utama
-
Meta description menarik (maks. 160 karakter)
-
URL singkat dan SEO-friendly
-
Gambar dengan alt text deskriptif
Contoh URL baik:
domain.com/sepatu-lari-wanita-nike
URL seperti ini mudah dibaca oleh pengguna dan mesin pencari.
2. Gunakan Schema Markup untuk Produk
Schema membantu Google menampilkan rich snippet seperti harga, stok, dan rating langsung di hasil pencarian. Ini meningkatkan CTR (Click-Through Rate) dan kepercayaan pengguna terhadap website kamu.
3. Bangun Struktur Internal Linking
Tautkan halaman produk ke kategori terkait dan artikel blog pendukung. Misalnya, halaman “Sepatu Lari Wanita” bisa menaut ke artikel “Panduan Memilih Sepatu Running Terbaik.” Internal linking membantu distribusi otoritas SEO dan memperkuat struktur situs.
4. Tingkatkan Kecepatan Website
Website yang lambat akan menurunkan ranking SEO. Gunakan CDN, kompres gambar, dan pilih hosting yang cepat. Google juga menilai Core Web Vitals (LCP, FID, CLS) sebagai faktor utama dalam algoritma ranking terbaru.
5. Buat Konten Blog Pendukung
Artikel blog seperti “Tips Merawat Sepatu Kulit” atau “Cara Memilih Ukuran Sepatu yang Tepat” bisa mendatangkan trafik organik tambahan. Dari sana, kamu bisa mengarahkan pembaca ke halaman produk. Konten blog adalah magnet SEO jangka panjang untuk menarik pengunjung baru.
Perbandingan: SEO Marketplace vs SEO Website
| Aspek | Marketplace | Website Toko Online |
|---|---|---|
| Kontrol SEO | Terbatas, mengikuti algoritma platform | Penuh, bisa dikustomisasi |
| Tujuan Utama | Menang di pencarian internal marketplace | Muncul di Google & mesin pencari |
| Biaya Awal | Rendah (gratis daftar toko) | Perlu biaya domain & hosting |
| Kompetisi | Sangat tinggi antar-penjual | Kompetisi lebih spesifik (niche) |
| Branding | Terbatas (branding marketplace lebih menonjol) | Bisa membangun identitas merek sendiri |
| Data Pengguna | Tidak bisa akses data pelanggan | Bisa melacak dan retarget pelanggan |
| Jangka Panjang | Bergantung pada kebijakan platform | Aset digital milik sendiri |
Dari tabel ini, terlihat bahwa marketplace cocok untuk penjualan cepat, sedangkan website toko online lebih ideal untuk investasi jangka panjang.
Kelebihan dan Kekurangan Masing-Masing
🔹 Kelebihan Marketplace
-
Mudah digunakan, tidak perlu keahlian teknis
-
Basis pengguna besar, trafik tinggi
-
Proses pembelian cepat dan terpercaya
🔹 Kekurangan Marketplace
-
Sulit membangun brand sendiri
-
Margin keuntungan kecil karena biaya platform
-
Algoritma sering berubah, posisi bisa turun sewaktu-waktu
🔹 Kelebihan Website Toko Online
-
Kontrol penuh terhadap SEO dan tampilan
-
Bisa membangun brand identity jangka panjang
-
Peluang profit lebih tinggi tanpa biaya komisi
🔹 Kekurangan Website Toko Online
-
Perlu waktu untuk mendapatkan trafik
-
Butuh biaya hosting dan perawatan situs
-
Membutuhkan keahlian SEO dan pemasaran digital
Kombinasi Strategi: Marketplace + Website = Power Duo
Daripada memilih salah satu, strategi paling efektif adalah menggabungkan keduanya. Marketplace digunakan sebagai channel penjualan cepat, sementara website toko online difokuskan untuk branding dan akuisisi pelanggan jangka panjang.
Contohnya:
-
Gunakan marketplace untuk menarik pelanggan baru.
-
Arahkan pembeli ke website pribadi untuk promo eksklusif atau katalog lengkap.
-
Gunakan pixel tracking di website untuk melakukan retargeting iklan kepada pelanggan marketplace.
Dengan cara ini, kamu tidak hanya bergantung pada satu platform, tapi membangun ekosistem digital yang saling mendukung.
Studi Kasus: Brand Fashion Lokal
Sebuah brand fashion lokal memulai bisnisnya di marketplace dan mendapat 500 penjualan per bulan. Namun, semua pelanggan datang dari Shopee, bukan dari Google. Setelah membangun website sendiri dan mengoptimasi SEO produk (menggunakan schema, blog, dan internal link), trafik organik meningkat 300% dalam 4 bulan.
Hasilnya, kini 40% pembelian berasal dari website langsung — dengan margin keuntungan lebih tinggi karena tanpa komisi marketplace. Brand tersebut juga memiliki database pelanggan sendiri untuk email marketing.
Kesimpulan dari studi ini: kombinasi SEO marketplace + SEO website pribadi adalah strategi terbaik untuk pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.
Tips Memilih Strategi Berdasarkan Tahap Bisnis
-
Bisnis baru: Fokus dulu pada marketplace untuk validasi produk dan membangun review.
-
Bisnis berkembang: Bangun website toko online untuk memperluas jangkauan dan kontrol brand.
-
Bisnis mapan: Gunakan strategi hybrid — marketplace untuk volume, website untuk loyalitas dan branding.
Dengan cara ini, kamu tidak hanya berjualan, tapi juga membangun fondasi bisnis digital yang kokoh.
Kesimpulan
SEO marketplace dan SEO website toko online memiliki peran berbeda namun saling melengkapi. Marketplace unggul dalam kecepatan transaksi, sementara website toko online unggul dalam branding dan penguasaan pasar jangka panjang.
Strategi terbaik bukan memilih salah satunya, tetapi mengoptimalkan keduanya secara bersamaan. Gunakan marketplace untuk menjaring pelanggan baru, dan arahkan mereka ke website pribadi untuk pengalaman berbelanja yang lebih personal dan berkesinambungan.
Dengan kombinasi SEO yang tepat di kedua platform ini, bisnismu tidak hanya mudah ditemukan di Google dan marketplace, tapi juga mampu membangun brand yang kuat dan berkelanjutan di dunia digital.