Teknik AIDA dan PAS dalam Copywriting: Rahasia Menulis Konten yang Mengonversi
Dalam dunia digital marketing, kemampuan menulis bukan hanya soal membuat kalimat indah, tetapi bagaimana tulisanmu mampu menggerakkan pembaca untuk bertindak.
Entah itu membeli produk, mendaftar newsletter, atau sekadar mengklik tautan — semua bergantung pada seberapa kuat tulisanmu memengaruhi emosi pembaca.
Nah, di sinilah dua formula legendaris copywriting berperan besar: AIDA (Attention, Interest, Desire, Action) dan PAS (Problem, Agitate, Solution).
Dua teknik ini sudah digunakan sejak era iklan klasik dan hingga kini tetap relevan untuk SEO, media sosial, hingga email marketing.
Artikel ini akan mengupas secara lengkap bagaimana menerapkan AIDA dan PAS dalam copywriting modern, contoh penerapannya, dan bagaimana kamu bisa menggabungkan keduanya untuk menciptakan konten yang bukan hanya dibaca — tapi menghasilkan konversi nyata.
Apa Itu Teknik AIDA?
AIDA adalah salah satu formula copywriting tertua dan paling efektif.
Konsep ini pertama kali diperkenalkan oleh E. St. Elmo Lewis pada akhir abad ke-19 dan masih menjadi dasar dalam strategi pemasaran modern.
AIDA merupakan singkatan dari empat tahap utama dalam perjalanan psikologis pembaca:
-
Attention (Menarik perhatian)
-
Interest (Membangun ketertarikan)
-
Desire (Menciptakan keinginan)
-
Action (Mendorong tindakan)
Setiap tahap memiliki peran penting dalam menggiring pembaca dari sekadar penasaran menjadi pembeli potensial.
Tahapan AIDA dalam Copywriting
1. Attention — Menarik Perhatian Pembaca
Tahap pertama dalam menulis copy adalah menarik perhatian secara instan.
Di dunia digital, perhatian pengguna adalah aset paling berharga — dan kamu hanya punya beberapa detik untuk mendapatkannya.
Gunakan elemen berikut untuk memancing perhatian:
-
Judul yang kuat dan relevan dengan masalah pembaca.
-
Angka atau data menarik, seperti “7 Rahasia Copywriting SEO yang Terbukti Efektif.”
-
Pertanyaan menggugah, misalnya: “Mengapa sebagian besar iklan gagal meski punya produk hebat?”
-
Cerita singkat yang relatable.
Contoh:
“90% konten bisnis tidak pernah dibaca hingga akhir. Masalahnya bukan pada produknya, tapi cara kamu menulis.”
Kalimat seperti ini menciptakan rasa penasaran — membuat pembaca ingin tahu lebih lanjut.
2. Interest — Bangun Ketertarikan dan Relevansi
Setelah berhasil menarik perhatian, langkah berikutnya adalah membangun ketertarikan.
Di tahap ini, kamu harus membuktikan bahwa tulisanmu relevan dengan kebutuhan atau masalah pembaca.
Gunakan pendekatan empati dan tunjukkan bahwa kamu mengerti situasi mereka.
Contohnya:
“Sebagai pebisnis, kamu pasti ingin produkmu dikenal luas. Tapi tanpa teknik copywriting yang tepat, pesanmu tenggelam di tengah lautan kompetitor.”
Gunakan kalimat yang berbicara langsung pada “rasa sakit” pembaca, bukan sekadar menjelaskan fitur produk.
Di sini, kamu tidak menjual — kamu membangun hubungan dan kepercayaan.
3. Desire — Ciptakan Keinginan dan Harapan
Di tahap ini, pembaca mulai tertarik tapi belum yakin.
Tugasmu adalah menyalakan api keinginan dengan memperlihatkan manfaat nyata yang akan mereka dapatkan.
Gunakan kata-kata emosional dan visual yang memicu imajinasi:
“Bayangkan, dalam waktu kurang dari seminggu, tulisanmu mulai menarik pelanggan baru tanpa harus mengeluarkan biaya iklan.”
Fokus pada hasil, bukan proses.
Gunakan juga social proof seperti testimoni atau data yang memperkuat kepercayaan pembaca.
4. Action — Dorong Pembaca untuk Bertindak
Setelah berhasil membangkitkan keinginan, langkah terakhir adalah mengajak mereka bertindak.
Tanpa ajakan yang jelas, seluruh upayamu bisa sia-sia.
Tambahkan CTA (Call to Action) yang spesifik, relevan, dan menarik:
-
“Unduh panduannya sekarang.”
-
“Mulai coba gratis hari ini.”
-
“Pelajari cara menulis copy yang menjual.”
CTA yang baik bukan hanya perintah, tapi juga memberikan alasan kuat.
Contoh:
“Daftar sekarang dan dapatkan template copywriting profesional yang bisa langsung kamu gunakan.”
Apa Itu Teknik PAS?
Selain AIDA, formula lain yang tak kalah ampuh adalah PAS — Problem, Agitate, Solution.
Teknik ini lebih fokus pada emosi dan empati, dengan cara mengidentifikasi masalah pembaca, memperkuat rasa urgensi, lalu menawarkan solusi yang konkret.
PAS sangat cocok digunakan untuk:
-
Konten promosi produk, landing page, dan email marketing.
-
Artikel blog yang ingin memancing aksi pembaca.
-
Naskah video dan iklan berbasis storytelling.
Tahapan PAS dalam Copywriting
1. Problem — Identifikasi Masalah Pembaca
Langkah pertama adalah menunjukkan bahwa kamu memahami masalah yang mereka hadapi.
Tujuannya agar pembaca merasa “dipahami” sebelum kamu menawarkan solusi.
Contoh:
“Apakah kamu sering merasa frustrasi karena artikel blogmu tidak muncul di halaman pertama Google meski sudah menulis berjam-jam?”
Pertanyaan seperti ini langsung menargetkan pain point audiens dan membuat mereka tertarik untuk lanjut membaca.
2. Agitate — Perkuat Rasa Sakit atau Urgensi
Setelah pembaca menyadari masalahnya, kamu perlu mengaduk emosi mereka.
Langkah ini bertujuan memperkuat dampak dari masalah tersebut agar mereka benar-benar ingin berubah.
Contoh:
“Jika kamu terus menulis tanpa strategi, kamu hanya membuang waktu dan energi. Sementara kompetitormu, dengan tulisan yang lebih strategis, perlahan mengambil semua trafik dan pelanggan potensialmu.”
Pada tahap ini, hindari berlebihan atau menakut-nakuti pembaca.
Gunakan gaya bahasa yang empatik, bukan menekan.
3. Solution — Tawarkan Jalan Keluar yang Jelas
Setelah membuat pembaca sadar dan merasa perlu bertindak, saatnya menawarkan solusi.
Solusi ini harus langsung, relevan, dan mudah dipahami.
Contoh:
“Dengan menerapkan teknik AIDA dan PAS, kamu bisa menulis konten yang tidak hanya menarik tapi juga mengonversi pembaca menjadi pelanggan.”
Pastikan solusi yang kamu tawarkan tampak realistis dan memberikan manfaat langsung.
Tambahkan CTA di akhir untuk memperkuat ajakan bertindak.
Perbandingan AIDA vs PAS
| Aspek | AIDA | PAS |
|---|---|---|
| Fokus | Perjalanan emosi pembaca dari perhatian hingga aksi | Pemecahan masalah dan urgensi |
| Gaya Penulisan | Lebih linear dan terstruktur | Lebih emosional dan dramatis |
| Cocok untuk | Artikel panjang, sales page, konten edukatif | Iklan pendek, landing page, email marketing |
| Tujuan | Membangun ketertarikan bertahap | Membangkitkan aksi cepat |
Keduanya sama-sama efektif, tetapi dengan pendekatan berbeda.
AIDA cocok untuk membangun narasi panjang, sementara PAS efektif untuk pesan singkat yang langsung menembak masalah inti.
Menggabungkan Teknik AIDA dan PAS
Dalam praktik modern, kamu tidak harus memilih salah satu.
Kamu bisa menggabungkan AIDA dan PAS untuk hasil maksimal.
Misalnya, gunakan PAS di awal artikel untuk menarik perhatian dengan masalah nyata, lalu lanjutkan dengan AIDA untuk membawa pembaca menuju solusi dan tindakan.
Contoh alur gabungan:
-
Problem (PAS): “Kamu sudah menulis banyak artikel tapi trafik tak kunjung naik?”
-
Agitate (PAS): “Sementara blog kompetitor tumbuh pesat, kamu masih mencari formula yang tepat.”
-
Attention (AIDA): “Rahasia mereka ternyata sederhana: mereka menggunakan teknik copywriting AIDA.”
-
Interest (AIDA): Jelaskan bagaimana teknik ini bekerja.
-
Desire (AIDA): Tunjukkan hasil dan manfaat yang bisa didapat.
-
Action (AIDA): Tambahkan CTA untuk mengundang pembaca mencoba metode tersebut.
Gabungan ini menciptakan alur emosional yang kuat, dimulai dari rasa frustasi hingga keinginan untuk bertindak.
Kesalahan Umum dalam Menerapkan AIDA dan PAS
Meskipun sederhana, banyak penulis yang melakukan kesalahan saat menerapkan dua formula ini.
Beberapa di antaranya adalah:
-
Langsung menjual tanpa memahami audiens.
Pembaca ingin didengar dulu, bukan langsung diberi solusi. -
Tidak cukup membangun emosi.
Tulisan yang datar tidak akan memicu aksi. -
CTA terlalu lemah atau tidak jelas.
Hindari CTA pasif seperti “klik di sini.” Ganti dengan “Dapatkan panduan gratis sekarang!” -
Mengulang masalah tanpa solusi.
Pastikan setiap masalah diikuti solusi konkret agar pembaca merasa puas. -
Menulis terlalu panjang tanpa arah.
AIDA dan PAS efektif jika disusun dengan alur yang jelas dan ringkas.
Tips Profesional Menggunakan AIDA dan PAS
-
Gunakan data atau fakta.
Sertakan statistik atau hasil riset untuk menambah kredibilitas. -
Gunakan bahasa emosional tapi tetap profesional.
Kombinasi empati dan logika menciptakan persuasi yang kuat. -
Tambahkan elemen visual.
Gambar, ikon, atau infografik membantu memperkuat pesan emosional. -
Uji beberapa versi.
Gunakan A/B testing untuk menemukan kombinasi kata yang paling efektif. -
Analisis hasil.
Gunakan metrik seperti CTR, bounce rate, dan conversion rate untuk mengukur efektivitas copywriting.
Kesimpulan
Teknik AIDA dan PAS adalah fondasi penting dalam dunia copywriting modern.
Keduanya membantu kamu memahami alur emosi pembaca — dari menarik perhatian hingga mendorong tindakan nyata.
Gunakan AIDA saat kamu ingin membangun cerita dan hubungan yang kuat.
Gunakan PAS saat kamu ingin langsung menembak masalah dan menawarkan solusi cepat.
Dan jika kamu ingin hasil maksimal, kombinasikan keduanya.
Mulailah dengan masalah (PAS), tarik perhatian, bangun keinginan (AIDA), dan tutup dengan ajakan yang tak bisa ditolak.
Dengan latihan konsisten, kamu bisa menulis konten yang tidak hanya SEO-friendly, tetapi juga menggerakkan hati dan dompet pembaca.